Beauty Journal: LUSH Mask Of Magnaminty Review

Hi hi beauty enthusiast!

Sebelum menuliskan review masker dari lush ini, aku mau ngejelasin kondisi kulit wajahku terlebih dahulu. Kulit wajahku sekarang cenderung oily-combination (dulu oily banget), kulit wajahku juga punya pori-pori yang cukup besar dan merupakan tipe acne prone skin. Kulit wajahku juga jenis kulit yang sensitif (terutama sama beberapa produk kimia, termasuk shampoo :(). 

Bulan Januari kemarin aku pindah ke Jerman, karena perubahan cuaca yang cukup ekstrim antara Indonesia dan Jerman yang kebetulan lagi musim dingin, kulit wajahku jadi berubah banget. Jenis kulitku mulai berubah dari oily jadi combination to oily, terus yang paling bikin kesel adalah, di wajahku jadi muncul banyak jerawat dan komedo di hidung jadi makin banyak, meskipun kulitku udah nggak se-berminyak dulu. Aku akhirnya memutuskan untuk nyari-nyari masker muka untuk deep cleansing kulit wajahku. Aku lagi nyari clay mask dengan harapan bisa ngangkat kotoran yang ada di wajahku. Awalnnya sih pengen beli glamglow, tapi niat harus diurungkan karena harga glamglow yang cukup pricey untuk kantong pelajar:( Pas iseng lagi jalan-jalan aku ngelewatin toko lush, karena dia lagi ngadain demo gitu untuk sabunnya yang baru akhirnya aku masuk ke tokonya dan beli si mask of magnaminty ini (dan bath bomb + sabunnya juga) atas rekomendasi store assistant-nya.



On their web:


Make dirt a distant memory



"This tingly, minty face and body mask was formulated to be intensely cleansing but never harsh or abrasive. Kaolin clay and peppermint oil rid your pores of debris, giving you a delightfully tingly clean sensation. We add loads of ground aduki beans to exfoliate flaky or dry skin, vanilla absolute to calm redness and honey to soothe and moisturize"

Jadi, mask of magnaminty ini berguna untuk mengeksfoliasi kulit kering, meredakan kemerahan, membersihkan plus melembabkan kulit wajah. Mask of magnaminty ini punya dua varian, yaitu ada jenis yang self-preserving (dengan madu) ada yang enggak. Beda keduanya untuk pengaruh ke kulit wajah sebenernya nggak ada, hanya jenis preservative maskernya aja yang berbeda. Aku milih yang non self-preserving. 

What's inside:

Menurut yang mereka tulis di website, bahan-bahan yang ada di dalem masker ini adalah:

Bentone Gel , Kaolin , Honey , Talc , Ground Aduki Beans (Phaseolus Angularis) , Glycerine , Evening Primrose Seeds (Oenothera biennis) , Peppermint Oil (Mentha piperita) , African Marigold Oil (Tagetes erecta) , Fair Trade Vanilla Absolute (Vanilla Planifolia) , *Limonene ,Fragrance , Methylparaben , Chlorophyllin . *Occurs naturally in essential oils

Beberapa bahan yang menjadi highlight di masker ini antara lain; peppermint oil yang berfungsi untuk memberikan cooling effect, kaolin clay yang menyerap kotoran-kotoran yang ada di wajah,  dan ground aduki beans yang berfungsi sebagai exfoliator.  

Tekstur & Wangi:

Tekstur masker ini cukup padat, selayaknya tekstur clay mask pada umumnya. Bedanya dengan clay mask lain, clay mask ini menggunakan biji aduki sebagai exfoliator-nya. Pas pertama nyolek dari tube-nya, aku mikir kalau biji aduki ini akan jadi harsh banget dikulit wajahku. Ternyata, setelah dibilas, biji aduki ini sama sekali nggak harsh dan nggak bikin kulitku iritasi. Jadi, masker ini cocok banget untuk kulit wajah yang sensitif kayak kulit wajahku. Soal wanginya, begitu tube-nya dibuka wangi peppermintnya bener-bener keluar banget, bahkan bisa dibilang cukup menyengat. Buatku, wanginya nggak jadi masalah karena kebetulan aku suka wangi mint kayak gitu. Pas dipake ke kulit wajah, wanginya juga nggak hilang, jadi untuk kalian yang nggak suka wangi mint, kalian harus hati-hati kalau mau beli masker ini.

Pertama kali pake masker ini langsung kerasa banget tingling sensation-nya di wajahku. Nggak bikin kulit wajah sakit atau kerasa perih sih, cuma ada rasa 'kaget' karena ada sensasi mint di wajahku gitu. Seperti yang udah aku bilang tadi, karena wanginya cukup menyengat, aku jadi kayak ada sugesti gitu kalau tingling sensastion-nya sampe ke seluruh kepalaku hahaha. Karena rasa yang aneh itu awalnya aku mau ngebiarin maskernya setengah kering aja diwajahku (sekitar 7-10 menit) baru setelah itu dibilas. Tapi ntah kenapa, aku malah lupa bilas dan maskernya sudah keburu kering hehe. Setelah sekitar 15 menitan, aku bilas wajah pake air hangat terus aku pijat-pijat memutar terutama dibagian hidung dan dagu (bagian paling banyak komedo!) biar exfoliating-nya maksimal. Meskipun, di kulit wajahku, masker ini nggak terlalu ngilangin komedo yang ada di wajah. Setelah wajahku bersih dan kering, kulitku terasa dingin dan halus banget. Kebetulan, wajahku udah dua bulan lebih nggak dimasker, jadi keliatan banget bedanya, kulitku jadi bersih dan nggak ada lagi dry patches disekitar hidung dan mulut.




Price:

Harga untuk satu tube 8,95 Euro untuk satu tube berukuran 125gr atau sekitar 130.000. Sayangnya, toko LUSH belum masuk ke Indonesia, jadi masker ini bisa kalian beli lewat PO-PO di online shop atau nitip saudara/temen yang lagi keluar negeri.

Overall:

Setelah dua minggu pemakaian (seminggu dua kali, dengan cara ditunggu sampai kering baru dibilas), aku bisa bilang kalo masker ini ngebantu banget ngeringin jerawatku dan sedikit memudarkan bekas jerawat. Masker ini juga ngebantu ngilangin dry patches dikulit wajahku. Awalnya tingling sensation-nya emang bikin agak 'kaget' gitu, tapi setelah pemakaian kedua dan seterusnya, i quite enjoyed it hahaha. Karena wangi mintnya cukup menenangkan buatku. Saranku, untuk kalian yang punya jenis kulit normal ke kering, kalian cukup pake masker ini seminggu sekali atau 10 hari sekali, karena menurutku masker ini bikin kulit jadi kering. Jadi, kurang cocok untuk kalian yang jenis kulitnya memang sudah kering. Selain untuk masker wajah, mask of magnaminty ini juga bisa dipakai di badan loh! Jadi kalau kalian punya masalah dengan jerawat didaerah punggung, kalian bisa coba pake masker ini juga!




Love, 






Fildzah Arifin. Diberdayakan oleh Blogger.